Pengertian Grid Computing
Secara definisi Grid Computing (Komputasi Grid) adalah
penggunaan sumber daya yang melibatkan banyak komputer yang terdistribusi dan
terpisah secara geografis untuk memecahkan persoalan komputasi dalam skala
besar.
Dalam buku The Grid: Blue Print for a new computing
infrastructure dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan komputasi grid adalah
infrastruktur perangkat keras dan perangkat lunak yang dapat menyediakan akses
yang bisa diandalkan, konsisten, tahan lama dan tidak mahal terhadap kemampuan
komputasi mutakhir yang tersedia.
Latar Belakang
Perkembangan kecepatan prosesor berkembang sesuai dengan Hukum
Moore, meskipun demikian bandwith jaringan komputer berkembang jauh lebih
pesat. Semakin cepatnya jalur komunikasi ini membuka peluang untuk
menggabungkan kekuatan komputasi dari sumber-sumber komputasi yang terpisah.
Perkembangan ini memungkinkan skala komputasi terdistribusi ditingkatkan lebih
jauh lagi secara geografis, melintasi batas-batas domain administrasi yang
sudah ada.
Pesatnya perkembangan teknologi komputer di negara-negara maju, membuat
para penelitinya semakin haus akan tenaga komputasi yang dapat menjawab
tantangan dan permasalahan yang mereka hadapi. Walaupun sudah memiliki
supercomputer dengan kapasitas yang sangat tinggi , apa yang sudah ada ini pun
dirasa tetap kurang, karena mereka berusaha memecahkan permasalahan yang lebih
besar lagi. Setelah semua komputer yg dimiliki seorang "peneliti haus
tenaga komputasi" dipergunakan habis-habisan untuk memecahkan masalahnya,
setelah berbagai cara untuk memecahkan masalah dicoba, dan dipilih yang paling
efisien, tapi tetap masalahnya belum bisa dipecahkan juga, apa yang harus dia
lakukan? Komputasi grid adalah salah satu jawaban dari pertanyaan ini.
Definisi
Menurut tulisan singkat Whats Is The Grid yang ditulis oleh Ian
Foster ada check-list yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi bahwa suatu
sistem melakukan komputasi grid yaitu :
Sistem tersebut melakukan koordinasi terhadap sumberdaya
komputasi yang tidak berada dibawah suatu kendali terpusat. Seandainya sumber
daya yang digunakan berada dalam satu cakupan domain administratif, maka
komputasi tersebut belum dapat dikatakan komputasi grid.
Sistem tersebut menggunakan standard dan protokol yang bersifat
terbuka (tidak terpaut pada suatu implementasi atau produk tertentu). Komputasi
grid disusun dari kesepakatan-kesepakatan terhadap masalah yang fundamental,
dibutuhkan untuk mewujudkan komputasi bersama dalam skala besar. Kesepakatan
dan standar yang dibutuhkan adalah dalam bidang autentikasi, otorisasi,
pencarian sumberdaya, dan akses terhadap sumber daya.
Sistem tersebut berusaha untuk mencapai kualitas layanan yang
canggih, (nontrivial quality of service) yang jauh diatas kualitas layanan
komponen individu dari komputasi grid tersebut.
Jadi, Apa itu Grid Computing atau Komputasi Grid?
Bisa disimpulkan bahwa Grid Computing atau Komputasi Grid ini
adalah penggunaan sumber daya yang melibatkan banyak komputer yang
terdistribusi dan terpisah secara geografis untuk memecahkan persoalan
komputasi dalam skala besar.
Konsep Grid Computing
1. Sumberdaya Infrastruktur
Mencakup hardware seperti penyimpan, prosesor, memori, dan
jaringan; juga software yang didisain untuk mengelola hardware ini, seperti
database, manajemen penyimpan, manajemen sistem, server aplikasi dan system operasi.
2. Sumberdaya Aplikasi
Adalah perwujudan logika bisnis dan arus proses dalam software
aplikasi. Sumberdaya yang dimaksud bisa berupa aplikasi paket atau aplikasi
buatan, ditulis dalam bahasa pemrograman, dan merefleksikan tingkat
kompleksitas. Sebagai contoh, software yang mengambil pesanan dari seorang
pelanggan dan mengirimkan balasan, proses yang mencetak slip gaji, dan logika
yang menghubungkan telepon dari pelanggan tertentu kepada pihak tertentu pula.
3. Sumberdaya Informasi
Saat ini, informasi cenderung terfragmentasi dalam perusahaan,
sehingga sulit untuk memandang bisnis sebagai satu kesatuan. Sebaliknya, grid
computing menganggap informasi adalah sumberdaya, mencakup keseluruhan data
pada perusahaan dan metadata yang menjadikan data bisa bermakna. Data bias
berbentuk terstruktur, semi-terstruktur, atau tidak terstruktur, tersimpan di
lokasi manapun, seperti dalam database, sistem file lokal.
Prinsip Kerja Grid Computing
Dua prinsip kerja utama grid computing yang membedakannya dari
arsitektur komputasi yang lain, semisal mainframe, klien-server, atau
multi-tier: virtualisasi dan provisioning.
1. Virtualisasi
Setiap sumberdaya (semisal komputer, disk, komponen aplikasi dan
sumber informasi) dikumpulkan bersama-sama menurut jenisnya, lalu disediakan
bagi konsumen (semisal orang atau program software). Virtualisasi berarti
meniadakan koneksi secara fisik antara penyedia dan konsumen sumberdaya, dan
menyiapkan sumberdaya untuk memenuhi kebutuhan tanpa konsumen mengetahui bagaimana
permintaannya bisa terlayani.
2. Provisioning
Ketika konsumen meminta sumberdaya melalui layer virtualisasi,
sumberdaya tertentu di belakang layer didefinisikan untuk memenuhi permintaan
tersebut, dan kemudian dialokasikan ke konsumen. Provisioning sebagai bagian
dari grid computing berarti bahwa system menentukan bagaimana cara memenuhi
kebutuhan konsumen seiring dengan mengoptimasi jalannya sistem secara
keseluruhan.
Cara Kerja Grid Computing
Menurut tulisan singkat oleh Ian Foster ada check-list yang
dapat digunakan untuk mengidentifikasi bahwa suatu sistem melakukan komputasi
grid yaitu :
1. Sistem tersebut melakukan koordinasi terhadap sumberdaya
komputasi yang tidak berada dibawah suatu kendali terpusat. Seandainya sumber
daya yang digunakan berada dalam satu cakupan domain administratif, maka
komputasi tersebut belum dapat dikatakan komputasi grid.
2. Sistem tersebut menggunakan standard dan protokol yang
bersifat terbuka (tidak terpaut pada suatu implementasi atau produk tertentu).
Komputasi grid disusun dari kesepakatan-kesepakatan terhadap masalah yang
fundamental, dibutuhkan untuk mewujudkan komputasi bersama dalam skala besar.
Kesepakatan dan standar yang dibutuhkan adalah dalam bidang autentikasi,
otorisasi, pencarian sumberdaya, dan akses terhadap sumber daya.
3. Sistem tersebut berusaha untuk mencapai kualitas layanan yang
canggih, (nontrivial quality of service) yang jauh diatas kualitas layanan
komponen individu dari komputasi grid tersebut.
Kelemahan dan Kelebihan Grid Computing
Setelah mengetahui apa itu Grid Computing, selanjutnya pada
artikel ini akan dijelaskan tentang kelebihan dan kekurang Grid Computing,
berikut adalah penjelasannya.
Kelebihan Grid Computing
Lebih hemat biaya dalam penggunaan sejumlah tertentu sumber daya
komputer.
Sebagai cara untuk memecahkan masalah yang mungkin tidak dapat
dipecahkan tanpa sejumlah besar daya komputasi
Sumberdaya dari banyak komputer dapat kooperatif dan
dimanfaatkan secara sinergis, serta dikelola sebagai sebuah kolaborasi mencapai
tujuan bersama
Perkalian dari sumber daya: Resource pool dari CPU dan storage
tersedia ketika idle
Lebih cepat dan lebih besar: Komputasi simulasi dan penyelesaian
masalah apat berjalan lebih cepat dan mencakup domain yang lebih luas
Software dan aplikasi: Pool dari aplikasi dan pustaka standard,
Akses terhadap model dan perangkat berbeda, Metodologi penelitian yang lebih
baik
Data: Akses terhadap sumber data global, dan Hasil penelitian
lebih baik
Kekurangan Grid Computing
Menurut Myerson (2009), penggunaan grid computing tidak terlepas
dari beberapa isu serta resiko yang mungkin dapat terjadi bagi perusahaan.
Beberapa isu yang harus dipertimbangkan dan diperhatikan, antara
lain:
Tidak adanya interoperabilitas antar sistem. Interoperabilitas
adalah kemampuan dari suatu sistem untuk berinteraksi dan berfungsi dengan
sistem lain, di masa kini atau di masa mendatang, tanpa batasan akses
atau implementasi.
Dalam grid computing, permasalahan yang paling sering
dijumpai adalah perbedaan format data yang dapat menghambat impor dan ekspor
data dari komputer satu ke komputer lainnya. Hal ini menyebabkan tidak
terjadinya interperobilitas dalam sistem grid computingsehingga diperlukan
reformat data atau penggunaan suatu aplikasi agar data tersebut bisa diubah dan
dipakai dalam suatu format tertentu.
Hadirnya biaya tersembunyi. Misal, suatu perusahaan bisa
dikenakan biaya yang lebih tinggi dari jaringan penyedia layanan grid
computing untuk penyimpanan dan aplikasi database yang berisi terabyte data.
Hal ini mungkin melampaui biaya perusahaan yang sedang berhemat
untuk infrastruktur baru, training bagi karyawan, atau
pembiayaan untuk lisensi baru beberapa perangkat lunak.
Latency data yang besar. Latency data yang besar seringkali
menjadi kendala bagi perusahaan akibat letaknya yang jauh dari penyedia
layanan atau terpisah secara geografis dengan perusahaan penyedia layanan grid
computing
Implementasi Grid Computing
Setelah mengetahui kelebihan dan keurangan dari Grid Computing
ini, selanjutnya adalah tentang Implementasi Grid Computing.
Contoh yang terkenal dari komputasi grid dalam domain publik
adalah SETI yang sedang berlangsung (Search for Extraterrestrial Intelligence)
@ Home proyek di mana ribuan orang berbagi siklus prosesor yang tidak terpakai
dari PC mereka dalam pencarian luas untuk tanda-tanda "rasional"
sinyal dari luar angkasa. Menurut John Patrick, IBM wakil presiden untuk
strategi Internet, "hal besar berikutnya akan komputasi grid.
Sejumlah perusahaan, kelompok profesional, konsorsium
universitas, dan kelompok lain telah mengembangkan atau sedang mengembangkan
kerangka kerja dan perangkat lunak untuk mengelola proyek komputasi grid.
Masyarakat Eropa (EU) mensponsori sebuah proyek untuk grid untuk fisika energi
tinggi, observasi bumi, dan aplikasi biologi. Di Amerika Serikat, Teknologi
Grid Nasional prototyping grid komputasi untuk infrastruktur dan akses grid
untuk orang-orang. Sun Microsystems menawarkan perangkat lunak Engine Grid. Digambarkan
sebagai pengelolaan sumber daya didistribusikan (DRM) alat, Grid Engine
memungkinkan insinyur di perusahaan-perusahaan seperti Sony dan Synopsys ke
kolam renang siklus komputer hingga 80 workstation pada suatu waktu. (Pada
skala ini, komputasi grid dapat dilihat sebagai kasus yang lebih ekstrim load
balancing.)
Contoh Grid Computing:
a) Scientific Simulation
Komputasi grid diimplementasikan di bidang fisika, kimia, dan
biologi untuk melakukan simulasi terhadap proses yang kompleks.
b) Medical Images
Penggunaan data grid dan komputasi grid untuk menyimpan
medical-image. Contohnya adalah eDiaMoND project.
c) Computer-Aided Drug Discovery (CADD)
Komputasi grid digunakan untuk membantu penemuan obat. Salah
satu contohnya adalah: Molecular Modeling Laboratory (MML) di University of
North Carolina (UNC).
d) Big Science
Data grid dan komputasi grid digunakan untuk membantu proyek
laboratorium yang disponsorioleh pemerintah Contohnya terdapat di DEISA.
e) E-Learning
Komputasi grid membantu membangun infrastruktur untuk memenuhi
kebutuhan dalam pertukaran informasi dibidang pendidikan. Contohnya adalah
AccessGrid.
f) Visualization
Komputasi grid digunakan untuk membantu proses visualisasi
perhitungan yang rumit.
g) Microprocessor design
komputasi grid membantu untuk mengurangi microprocessor design
cycle dan memudahkan design center untuk membagikan resource lebih efisien.
Contohnya ada diMicroprocessor Design Group at IBM Austin.
Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Komputasi_grid
https://musthopz.wordpress.com/2013/10/10/cloud-computing-dan-grid-computing/
http://syahrulzzadie.blogspot.com/2014/10/pengertian-cloud-compunting-grid.html
http://thesaprol.blogspot.com/2014/06/tugas.html
http://nongkrongazik.blogspot.com/2015/06/grid-computing.html